Desa Padang Panjang Mencari Potensi Karet Hingga Budi Daya Ikan
3 mins read

Desa Padang Panjang Mencari Potensi Karet Hingga Budi Daya Ikan

Desa Padang Panjang di Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) meraih peringkat kedua dalam ajang Nugraha Karya Desa BRILiaN 2024 yang diselenggarakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Desa ini memiliki banyak potensi yang layak untuk dikembangkan. Dari sektor perkebunan, perikanan hingga pariwisata, semua dapat menjadi penopang perekonomian masyarakat desa.

Kepala Desa Padang Panjang, Bumukti menyatakan bahwa prestasi ini tidak tercapai tanpa kerja sama dari berbagai pihak termasuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan aparat desa. Ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam mencapai kesuksesan.

Segala kesuksesan yang telah diraih oleh desa ini tidak akan mungkin tercapai tanpa dukungan dan kerja sama dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pengurus Bumdes, pengurus RT, dan semua aparat desa. Seperti yang disampaikan oleh Bumukti melalui situs resmi padangpanjanglaburan.com.

Dia merasa sangat bersyukur atas perkembangan yang telah diraih oleh Desa Padang Panjang, karena setiap prestasinya juga membanggakan Kabupaten Tabalong.

Desa BRILiaN adalah program yang bertujuan untuk memperkuat perekonomian desa melalui pemberdayaan dan digitalisasi. Dengan fokus pada beberapa aspek, program ini akan membantu meningkatkan potensi desa secara keseluruhan.

Seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com, Desa Padang Panjang memiliki potensi besar dari hasil perkebunannya, terutama dalam produksi karet. Selain karet, desa ini juga fokus pada penangkapan ikan. Saat ini, terdapat 24 keramba ikan di Sungai Panukuan yang dikelola oleh Desa Padang Panjang untuk penangkaran ikan nila dan mas.

Bukti telah menunjukkan bahwa jumlah keramba ikan akan meningkat menjadi 40 pada tahun 2024 karena memberikan dampak ekonomi yang signifikan.

Desa Padang Panjang menawarkan berbagai destinasi wisata populer bagi wisatawan, termasuk Taman Menanti Laburan yang baru dibuka pada tahun 2020. Tempat ini dikelola oleh Bumdes Maju Jaya dan telah menunjukkan perkembangan yang signifikan sejak pembukaannya.

“Setiap tahun, Taman Wisata Menanti Laburan menarik sekitar 30.000 wisatawan untuk mengunjunginya. Untuk menambah daya tariknya, Bumdes Maju Jaya telah membangun sirkuit grasstrack dan beberapa wahana baru,” ungkap Bumukti kepada Kompas.com.

Selain mengelola Taman Wisata Menanti Laburan, Bumdes Maju Jaya juga memanfaatkan produk BRI untuk meningkatkan perekonomian warga Desa Padang Panjang. Salah satu layanan yang ditawarkan adalah AgenBRILink.

Melalui layanan ini, BRI memanfaatkan nasabahnya sebagai agen yang dapat membantu melayani transaksi perbankan secara daring dan langsung kepada masyarakat, dengan konsep sharing fee. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi perlu pergi ke kantor cabang BRI untuk melakukan transaksi tersebut.

“Awalnya, Bumdes Maju Jaya didirikan untuk mengelola sebuah warung sembako. Namun kemudian, Bumdes ini melihat peluang untuk menjadi mitra AgenBRILink dan mengajukan usulan tersebut kepada Bank BRI,” ungkap Bumukti.

Layanan mobile banking BRImo tidak hanya menawarkan kemudahan dalam bertransaksi dan membayar tagihan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Padang Panjang. Selain itu, layanan ini memungkinkan pengguna untuk top-up saldo dompet digital dan melakukan transaksi pembayaran menggunakan QRIS BRI melalui QRIS BRImo. Dengan adanya BRImo, masyarakat dapat menikmati layanan perbankan yang lebih canggih dan efisien di desa mereka.

Banyak penduduk desa telah merasakan manfaat dari BRImo, mulai dari transfer uang hingga membeli pulsa,” jelas Bumukti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *